1. Home
  2. Tentang
  3. Latar Belakang
Latar Belakang

Latar Belakang

Dengarkan Berita Ini

Tanggal 28 September 2018, gempa bumi berkekuatan 7,4 SR dengan kedalaman 10 km berpusat di utara Kota Palu yang disertai dengan tsunami dan likuefaksi terjadi di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah. Selain menelan cukup banyak korban jiwa, korban luka berat dan kehilangan tempat tinggal, juga telah melumpuhkan aktivitas masyarakat dengan rusaknya infrastruktur penunjang perekonomian dan sosial.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi total kerusakan lebih dari 18 Triliun rupiah termasuk rumah, fasilitas umum, jalan dan jembatan, sistem pengairan, air minum, dan air limbah, serta jaringan listrik dan komunikasi. Melalui Instruksi Presiden No. 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya, Kementerian PUPR memberikan dukungan kegiatan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca bencana di Provinsi Sulawesi Tengah melalui beberapa program antara lain Contigency Emergency Response Component (CERC) dan Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) melalui Pinjaman Luar Negeri (PLN) World Bank; Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL) melalui Pinjaman Luar Negeri Japan International Cooperation Agency; dan Emergency Assistance Rehabilitation and Reconstruction (EARR) melalui Pinjaman Luar Negeri Asian Development Bank. Pelaksanaan program-program tersebut meliputi berbagai sektor yaitu rumah dan infrastruktur permukiman, fasilitas umum dan sosial, perkantoran, jalan, jembatan, irigasi, dan lain sebagainya.

Adapun kegiatan CERC telah berakhir pada Akhir Desember 2021, yang kemudian dilanjutkan dengan Kegiatan CSRRP hingga tahun 2024. CSRRP sendiri adalah bagian dari program Indonesia Disaster Resilience and Reconstruction (IDRAR) yang bertujuan membangun kembali dan meningkatkan ketahanan daerah-daerah terpilih di Indonesia baik yang terdampak bencana, memiliki risiko tinggi, dan merupakan pusat pengembangan ekonomi. Selain CSRRP, IDRAR juga memiliki Indonesia Disaster Initiative Project (IDRIP) yang berfokus kepada peningkatan kapasitas kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

CSRRP sendiri tidak hanya mengisi celah pendanaan untuk pemulihan permukiman dan fasilitas umum, namun juga membangun fondasi sistem penanggulangan bencana dari sisi penyediaan infrastruktur terutama perumahan dan fasilitas publik yang sistematis. CSRRP diharapkan dapat mendorong aktivitas sosial dan ekonomi di Sulawesi Tengah agar segera pulih kembali dan masyarakat memiliki ketahanan yang lebih kuat, baik dari aspek struktural maupun non-struktural.