1. Home
  2. Berita
  3. COUNTRY DIRECTOR WORLD BANK BERI APRESIASI HASIL REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA SULTENG
COUNTRY DIRECTOR WORLD BANK BERI APRESIASI HASIL REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA SULTENG

COUNTRY DIRECTOR WORLD BANK BERI APRESIASI HASIL REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA SULTENG

Dengarkan Berita Ini

Pada sesi awal perbincangan bersama Walikota Palu Hadianto Rasyid dipelataran RTH Huntap Talise, Country Director of Indonesia and Timor Leste World Bank, Carolyn Turk  berharap, moga masyarakat Kota Palu tak lagi mengalami peristiwa gempa bumi yang disertai tsunami dan likuefaksi seperti tahun 2018 lalu. 

Carrie, begitu nama sapaan Country Director Bank Dunia itu,   mengatakan, secara umum memberi apresiasi yang baik atas hasil Kualitas Konstruksi dan Keberfungsian Huntap beserta Infrastruktur Permukiman, bangunan gedung dan prasarana strategis. 

Dalam kunjungan lapangan ke Kota Palu, selasa (18/12/2024),  Country Director of Indonesia and Timor Leste World Bank didampingi oleh Practice Manager Urban, Resilience, and Land EAP1 Bjorn Phillipp dan  Program Leader of Infrastructure Claudia Vásquez. Sementara dari Pemerintah Indonesia didampingi langsung Ketua Harian Satgas Pelaksana Penyelenggaraan Penanggulanan Bencana Sulawesi Tengah Dedy Permadi.

Carrie juga  memberi apresiasi positif kepada warga Huntap Talise yang mulai menghijaukan lahan pekarangannya. Dihadapan Country Director Bank Dunia, Walikota Hadianto Rasyid berjanji, jika  proses pengelolaan Huntap Kawasan ditelah diserahkan sepenuhnya, Pemerintah Kota Palu  akan mempercantik dan menghijaukan semua kawasan huntap.

Carolyn Turk bersama Walikota Palu Hadianto Rasyid berbincang salah seorang warga Huntap Talise.

Carolyn Turk  juga bertanya, apa masalah utama yang dihadapi selama pembangunan Huntap. Walikota Palu Hadianto Rasyid menjelaskan soal klaim lahan yang dilakukan oleh warga, namun masalah ini bisa diatasi melalui dialog.

Ketika berbincang dengan salah seorang warga Huntap Talise bernama Masipa, Carolyn Turk bertanya apakah merasa bahagia menempati rumah barunya di Huntap Talise, apakah puas dengan konstruksi bangunan, kuat dan kokoh.  Masipa yang berprofesi sebagai guru itu menjawab spontan, puas atas semua fasilitas yang ia dapatkan di Huntap Talise. Demikian pula kondisi air minum, walau masih bergilir tapi mencukupi kebutuhannya karena di sediakan tandon air. Namun Masipa mengeluhkan ke Walikota Palu soal akses transporasi publik yang masih sulit dari Huntap Talise. 

Mendengar aspirasi warga Huntap soal akses transportasi, Walikota  Hadianto Rasyid  akan membuka route bus kota yang menghubungkan akses warga Huntap ke pusat kota yang melintasi sekolah maupun perkantoran di Kota Palu. 

Usai mendengar testimoni warga Huntap Kawaan Talise, Tim  Country Director World Bank Carolyn Turk didampingi Walikota Palu Hadianto Rasyid mengunjungi SD Negeri I Talise, SDN 2Talise, SD Inpres 2 Talise yang  yang telah dimanfaatkan  di Huntap Kawasan Talise. 

Selama berada di tiga sekolah dasar tersebut, Carrie tak hentinya melempar senyum sembari merespon jawaban-jawaban spontan dari anak-anak SD itu. Bahkan bergembira bersama sembari tepuk tangan saat anak SDN 1 Talise bermain rebana di ruang perpustakaan. 

Diruang Perpusataan itu, Carolyn Turk sempat menggendong bayi, anak dari Kepala Data SDN 1 Talise sembari berpincang bersama Walikota Palu dan para guru-guru. Country Director Bank Dunia itu juga memuji lingkungan sekolah karena memiliki pemandangan yang indah ke Teluk Palu. 

Carrie juga memberi apresiasi melihat kelas-kelas anak-anak SD itu punya sudut baca dengan gambar-gambar menarik di tiap ruang kelas. 

Kepala SDN 1 Talise Yanti menjelaskan ke Country Director World Bank, saat  di sekolah lama sebelum pindah, jumlah muridnya hanya 70 siswa, namun setelah pindah di Huntap Talise murid bertambah menjadi 130 siswa. Anak-anak di Huntap bahkan luar Huntap  suka disekolah itu. Kepala Sekolah juga  jelaskan, sekolahnya sekarang aman karena penjaga sekolah adalah warga Hunntap Talise.

Carolyn Turk mengunjungi SD Negeri I Talise

Namun ada satu hal yang dikeluhkan para guru ditiga sekolah itu, soal kelas yang panas disiang hari Secara spontan Walikota Palu Hadianto Rasyid  berjanji, semua sekolah akan diberikan dua kipas angin setiap kelas,  sepekan setelah kunjugan itu. 

Setelah berkunjung ke Huntap Kawasan Talise, Country Director of Indonesia and Timor Leste World Bank, Carolyn Turk bersama Walikota Palu berkunjung ke IPA Poboya dan Huntap Tondo 2. Selanjutnya berkunjung ke Kampus Univesitas Tadulako dan Rumah Sakit Undata Palu.

HUNTAP TONDO 2, WALIKOTA SIAP HIJAUKAN DAN MEMPERCANTIK

Saat berkunjung ke Huntap Kawasan Tondo 2, Country Director of Indonesia and Timor Leste World Bank, Carolyn Turk  menanyakan pemanfaatan sisa enclave di di Huntap Kawasan Tondo 2. Merespon hal ini, Walikota  Hadianto  menjelaskan, akan di manfaatkan sebagai Ruang Terbuka Hijau dan public area.

“Pemerintah Kota Palu akan mengelola semua huntap dengan sangat baik, juga  mempercantik ruang terbuka di  huntap jika telah diserahtemimakan”, begitu ungkap Walikota Palu kepada Carrie dan tim. 

Kepada Country Director World Bank, Walikota Palu  mengusulkan  bantuan untuk  pengadaan bus listrik. Bank Dunia menyambut dengan baik usulan tersebut hingga walikota menjabat tangan Carrie sebagai tanda persetujuan.

Carolyn Turk didampingi Walikota Palu Hadianto Rasyid mengunjungi Ruang Terbuka Hijau dan public area

WALIKOTA PALU: CARRIE BERI RESPON POSITIF HASIL CSRRP

Apa saja yang diperbincangkan Walikota Palu Hadianto Rasyid dengan Country Director of Indonesia and Timor Leste World Bank, Carolyn Turk ? Saat berbincang dengan Tasrif Siara Pemimpin Redaksi News Letter CSRRP,  Walikota Hadianto Rasyid menjelaskan, Country Director of Indonesia and Timor Leste memberi respon yang baik atas hasil pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi di Kota Palu . 

Carrie juga bertanya kepada Walikota Palu, apa masalah yang dihadapi selama pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi  dan bagaimana dengan soal land clearing. Walikoita menjelaskan semua masalah bisa diatasi setelah melalui dialog dan negosiasi dengan warga.

Walikota Palu juga menjelaskan, kunjungan Country Director of Indonesia and Timor Leste World Bank, untuk melihat hasil pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi yang dibiayai Bank Dunia,   mereka melihat langsung hasil pekerjaan  terkait pembangunan Huntap, Pembangunan SPAM dan lainnya yang selama ini  dikerjakan oleh Kementerian PUPR. 

Setelah melihat langung dilapangan, Walikota Palu juga menjelaskan soal Instalasi Pengelolan Air (IPA) Poboya,  saat ini sudah berjalan namun masih uji coba, ditargetkan sebulan kedepan bisa normal. Walikota mengatakan, ketika air IPA Poboya itu berjalan stabil, air yang dikeluarkan akan higienis. 

Untuk kesiapan alih kelolah IPA Poboya, Walikota mengatakan siap untuk mengelola aset yang terbangun melalui Perumdan AVO.  Beberapa pekan lalu, sejumlah pengelola Perumdan AVO Kota Palu  dilatih, urai Walikota Hadianto,  mereka mempelajari bagaimana mekanisme operasi IPA Poboya yang menggunakan teknologi terkini. 

“Pelatihan sudah dilakukan, tinggal nanti  menunggu waktu kapan penyerahan, teman-teman dari Kementerian PU nanti akan menilai kapan layaknya penyerahannya”, Begitu penjelasan Walikota.

Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Poboya

Soal keberfungsian Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) yang di bangun di Kota Palu, Walikota hadianto Rasyid  akan meninjau langung hingga intake,   khususnya terkait masalah  kerusakan akibat longsor hingga tapping illegal. 

Bagaimana dengan soal keberlanjutan pengelolaan  Sistem Pengelolaan Air limbah Domestik Terpusat (SPALD-T). Walikota Palu  menyampaikan akan menarik retribusi jika sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Palu  dan memberikan pelayanan ke masyarakat

UNTAD DAN UNDATA

Ketika berkunjung ke Universitas Tadulako, Country Director of Indonesia and Timor Leste World Bank, Carolyn Turk melihat langsung Gedung Rektorat,  mengapresiasi pembangunan Kampus Untad khususnya universal access. 

Saat berbincang dengan  M. Rusydi  Wakil Rektor bidang Umum dan Keuangan Universitas Tadulako.  Carolyn Turk  menanyakan apakah tak ada complain selama pembangunan kampus, dan bagaimana dengan kualitas bangunan terhadap gempa. M. Rusydi  menjelaskan,  sebelumnya  bangunan tidak tahan gempa namun sekarang sudah sesuai dan tahan gempa. 

Demikian halnya ketika berkunjung ke Rumah Sakit Undata, Hery Mulyadi Direktur Rumah Sakit Undata memberi apresiasi kepada Bank Dunia dan Kementerian PUPR yang telah membantu hingga pelayanan di rumah sakit dapat meningkat kualitasnya. 

Rumah Sakit Undata Palu

Hery Mulyadi juga menjelaskan ke , Country Director of Indonesia and Timor Leste World Bank, Carolyn Turk soal penambahan Operatie Kamer (OK) atau kamar operasi. Pihak Rumah Sakit Undata telah melakukan rekrutmen pegawai baru untuk melengkapi Sumberdayanya. Ditargetkan tahun 2025 diharapkan bisa berjalan termasuk alat untuk operasi.